Resep Mie Koclok Cirebon

Akhirnya bisa share resep mie koclok padahal masaknya bulan Februari 2018. Masih suka nunggu mood buat nulis resep. Ini resep dari scratch alias dari dasar banget bikin kaldu. Karena ‘kaldu adalah koentji’ untuk mie koclok ini.

Durasi Memasak : 2 jam 30 menit untuk 6-8 porsi

Bumbu Halus :
Bawang Merah 5 siung
Bawang Putih 4 siung
Kemiri 3 biji, disangrai
Ketumbar 1 sdt, disangrai
Jahe 1 ruas jari 2 cm

Bahan lainnya :
Santan segar 500 ml
Tepung terigu 125 gram (bisa diganti tepung maizena atau tepung kanji)
Garam
Merica
Mie telur, sudah direbus
Ayam suwir
Bawang goreng

Bahan Kaldu :
Ayam 1/2 kg
Air 2 liter
Daun salam 2 lembar
Sereh 1 batang memarkan

Cara Membuat :
Didihkan air dalam stockpot.

Masukkan daun salam dan sereh, biarkan aromanya keluar.

Kemudian masukkan daging ayam, biarkan mendidih kembali, kemudian kecilkan api, sehingga hanya buih-buih kecil yg muncul di permukaan air (simmering), masak selama kurang lebih satu jam dalam kondisi stockpot tertutup untuk mendapatkan kaldu ayam.

Setelah 1 jam, keluarkan daging ayam, sereh, dan daun salam dari kaldu. Suwir ayamnya untuk digunakan sebagai topping. Catatan : semakin lama proses merebus, maka akan semakin kental kaldu yang dihasilkan.

Ulek bawang merah, bawang putih, kemiri sangrai, ketumbar, dan jahe. Tambahkan sedikit garam agar mudah saat mengulek bumbu.

Masukkan bumbu halus ke dalam kaldu, masak bumbu selama sekitar 10 menit dengan api sedang.

Kemudian, masukkan santan segar ke dalam kaldu, masak selama 30-60 menit dengan api kecil, aduk secara berkala agar santan tidak pecah.

Sambil menunggu santannya matang, larutkan tepung terigu dengan air. Larutan ini berguna sebagai pengental.

Setelah santan matang, masukkan larutan tepung terigu ke dalam kaldu, aduk merata, kemudian masak kembali sekitar 10 menit.

Bumbui dengan garam dan merica sesuai selera. Dan kaldu kental siap digunakan.

Tata mie telur dan suwiran ayam di mangkuk atau piring, siram dengan kuah kaldu kental, dan taburkan bawang goreng diatasnya. Bisa juga tambahkan telur rebus dan sayuran.
Santap langsung dah.

Chicken Karaage Rice Bowl by Spice BaliĀ 

Awalnya saya tidak berencana untuk datang ke Jakarta Culinary Feastival (JCF) 2017 di Senayan City. Semua serba kebetulan. Kebetulan teman mengajak ke Senayan City dan kebetulan diarahkan ke JCF oleh mas-mas penunjuk arah. Tepat saat ditanya “Mas sama mbak mau main course arau dessert?” Kami serentak menjawab, “Main course!” Karena kami sudah menyantap starter cempedak goreng tepung dan garlic bread. 

Di blok main course, mata saya langsung tertuju pada stand yang memajang nama chef Chris Salans. Nama itu beberapa kali saya lihat di acara tanding masak Iron Chef. Gerak saya cepat menuju stand itu. 

Di menu terpajang 4 dish : Chicken Karaage, Rendang Udon, Rawon, dan Prawn Laksa. Saya memilih Chicken Karaage Rice Bowl. Setelah menunggu sekitar 15 menit, sampai lah dishnya di tangan saya. Nasi dengan tiga potong karaage, saus asam manis, dan daun ketumbar. 

Awalnya saya kecewa dengan nasinya yang sedikit, maklum anak kosan dan perantau di Jakarta. Saya mencoba terlebih dahulu nasi dan sausnya. 

Jatinangor, Bingung Mau Kemana

image

Banyak yang mengomentari pertumbuhan pesat Jatinangor. Salah satu yang disoroti sebagai bukti pertumbuhan pesatnya. Komentarnya cenderung negatif. Menyebut pertumbuhan Jatinangor tidak ramah lingkungan. Namun asumsi ketidakramahan itu belum dapat terbukti karena memang peraturan yang memperbolehkan ketidakramahan. Masalahnya pelik, rumit. Apalagi,.pertumbuhan Jatinangor yang menguntungkan pemerintah daerah. Seakan tak mau melepaskan ketidakramahan tersebut demi keuntungan.

Apa dan Bagaimana

Dua kata dalam judul selalu ada di otak saya. Dua kata itu selalu berkaitan dengan berkomunikasi, berinteraksi, dan menyampaikan gagasan. Mungkin beberapa dari kita cenderung fokus pada ‘apa’ dan tidak peduli tentang ‘bagaimana’. Kecenderungan pada ‘apa’ seringkali membuat seseorang memaksakan kehendak dan gagasannya. Meskipun gagasan dan kehendak itu benar dan penting.

Ada juga yang cenderung fokus pada ‘bagaimana’ dan lupa pada ‘apa’. Yang jenis ini biasanya tidak punya ‘stand point’ dan akan berubah gagasannya untuk orang yang berbeda.

Dan saya akan mencoba menyeimbangkan dua kecenderungan itu disini.